Salah satu sifat dasar manusia adalah hanya melihat hasil, bukan proses. Seperti di kasus pemain keturunan misalnya. Kita hanya menyoroti siapa pemainnya dan menekan PSSI untuk mempercepat proses naturalisasinya, tanpa mempertimbangkan betapa sulitnya membujuk pemain keturunan untuk membela Indonesia.
Butuh keahlian khusus dalam ilmu negosiasi dan sedikit ilmu marketing. Untuk itu, Indonesia punya beberapa sosok penting di balik nama-nama besar yang akhirnya merapat ke Timnas Indonesia. Siapa saja mereka? Mari kita ulas bersama.
Daftar Isi
ToggleErick ThohirArya SinulinggaShin Tae-yongHamdan HamedanFardy BachdimYussa NugrahaHasani Abdulgani
Erick Thohir
Kita bahas dari sosok yang paling dikejar-kejar media. Sosok tersebut tidak lain adalah Erick Thohir. Sebagai Ketua Umum PSSI, Erick terlibat dalam perekrutan pemain keturunan baru. Terutama, soal persetujuan dan menyampaikan visi, misi, dan proyek tim nasional Indonesia beberapa tahun ke depan.
Selain itu, Erick juga jadi sosok yang memiliki daya tarik tersendiri yang membuat banyak pemain keturunan Grade A mau bergabung dengan tim nasional Indonesia. Ibarat sebuah brand, kalau Brand Ambassadornya Raffi Ahmad, pasti rasa percaya akan kualitas produk akan meningkat. Tugas Erick kurang lebih seperti itu.
Nama dan reputasinya di sepakbola internasional juga jadi salah satu kuncinya. Berstatus sebagai mantan bos Inter Milan dan pemilik klub Inggris, Oxford United, keberadaan Erick membantu PSSI mendapatkan akses yang luas terhadap informasi mengenai pemain berdarah Indonesia. Hubungan baiknya dengan sepakbola Italia bahkan membuat PSSI bisa menemukan pemain keturunan sekelas Jay Idzes di Serie B.
Arya Sinulingga
Erick Thohir tak bekerja sendirian. Dirinya memiliki tangan kanan yang setia membantu mengawasi proses naturalisasi. Dia adalah Arya Sinulingga. Anggota Komite Eksekutif PSSI tersebut juga sesekali jadi juru bicara PSSI. Update yang disampaikan soal pemain keturunan pun tergolong A1.
Selain menjabat sebagai Exco, Arya juga berstatus sebagai Staf Khusus III Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), kementerian yang juga dipimpin Erick Thohir. Arya terlibat aktif di setiap proses naturalisasi. Dirinya jadi orang pertama yang memastikan bahwa segala proses berjalan dengan baik dan benar.
Dari mulai tracking garis keturunan, hingga perpindahan berkas dari PSSI ke Kemenpora, Kemenkumham, Setneg, BIN, Presiden, DPR, sampai akhirnya pemain itu bisa mengucap sumpah WNI. Saking totalitasnya dalam mengawal proses naturalisasi, Arya sampai harus begadang hingga jam tiga pagi demi merampungkan proses naturalisasi Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen tepat waktu.
Shin Tae-yong
Nah sebelum pemain keturunan bertemu Erick Thohir, siapa yang menyeleksi? Ya Shin Tae-yong. Kita semua tahu, pemain keturunan di luar sana begitu banyak. Dari pemain-pemain kelas wahid sampai pemain-pemain medioker yang berlaga di liga amatir. Tapi, pada akhirnya yang memutuskan pemain tersebut layak atau tidak berseragam merah putih adalah STY.
Pelatih Timnas Indonesia itu bahkan turun tangan untuk memantau kualitas pemain-pemain keturunan entah melalui video-video yang dilampirkan oleh PSSI atau hadir langsung ke pertandingan. Ya, semacam scouting gitu. Dari scouting dan berkeliling Eropa itu muncul pemain-pemain seperti Rafael Struick, Jans Raven, hingga Calvin Verdonk.
Selain kategori Grade A, STY memprioritaskan pemain yang memiliki kecocokan gaya bermain dengan skema yang diusung. Dengan begitu, mantan pelatih Timnas Korea Selatan tersebut membantu PSSI untuk meminimalisir kegagalan proyek naturalisasi seperti tahun-tahun kemarin. Jika pemain sudah didatangkan, tinggal bagaimana STY memaksimalkannya di lapangan.
Hamdan Hamedan
Menariknya, yang berperan dalam proses naturalisasi pemain bukan hanya dari internal PSSI. Beberapa orang hebat di luar organisasi itu juga punya andil. Salah satunya Hamdan Hamedan. Pria lulusan Middlebury Institute of International Studies itu kini menjabat sebagai staf khusus di Kemenpora era Dito Ariotedjo.
Sebagai mantan Direktur Eksekutif Diaspora Indonesia, tugas utama Hamdan Hamedan adalah mendata seluruh diaspora Indonesia yang tersebar di seluruh penjuru dunia, bukan pemain sepakbola saja. “Dari 9 juta diaspora Indonesia di luar negeri, ada yang berprofesi sebagai dokter, lawyer, insinyur, ada juga yang berprofesi sebagai pemain sepakbola,” ujar Hamdan saat berbincang dalam #ObrolanSultan di YouTube Inilah.com.
Kesimpulannya, bank data pemain-pemain keturunan Indonesia tuh dipegang sama Hamdan Hamedan. Jadi alurnya begini, PSSI meminta data dari Hamdan, terus negosiasi sama pemain. Setelah PSSI mencapai kata sepakat dengan pemain keturunan, baru Hamdan bergerak. Dirinya membantu pemain-pemain keturunan untuk mengumpulkan berkas agar memenuhi syarat untuk membela Timnas Indonesia.
Fardy Bachdim
Terus, kalau di luar pemerintah dan PSSI, ada nggak orang-orang yang berperan dalam proses naturalisasi pemain Timnas Indonesia? Tentu ada. Dia adalah Fardy Bachdim. Agak familiar ya sama namanya? Wajar, karena Fardy memang kakak kandung dari legenda tim nasional Indonesia yang terkenal lewat selebrasi uniknya, Irfan Bachdim.
Fardy sendiri berprofesi sebagai agen pemain di Eropa. Fardy bekerja untuk agensi pemain Prime11 sejak 2014 lalu. FYI aja nih, Prime11 memiliki banyak klien yang berkarir di Liga Belanda, Italia, Yunani, Inggris, Belgia, hingga Korea Selatan. Pemain seperti Shayne Pattynama, Ivar Jenner, dan Rafael Struick adalah klien Fardy.
Ketiga pemain itu bisa bergabung dengan Indonesia ya berkat Fardy. Pria berdarah Indonesia-Belanda itu meyakinkan Ivar yang masih berusia muda untuk memilih Skuad Garuda ketimbang menunggu panggilan Timnas Belanda. Fardy pula yang menjembatani keinginan Shayne untuk bela Indonesia pada Februari 2022. Selain itu, beberapa kali Fardy juga mendampingi Shin Tae-yong dan Indra Sjafri saat memantau pemain di Belanda.
Yussa Nugraha
Selain Fardy Bachdim, ada Yussa Nugraha. Berbeda dengan Fardy yang terlibat dalam proses negosiasi, Yussa lebih ke urusan media sosial. Meski Yussa bukan agen PSSI, perannya tak bisa dianggap sepele. Yussa demen blusukan dan mengungkap pemain-pemain Belanda yang ternyata memiliki darah Indonesia.
Bahkan, banyak media-media besar Indonesia yang mengandalkan informasi dari Yussa. Yussa sering ngespill pemain-pemain yang punya darah keturunan melalui channel YouTube-nya. Dirinya sebetulnya juga pemain sepakbola. Yussa tercatat pernah menimba ilmu di akademi Feyenoord sejak 2014 hingga 2019.
Dari situ dirinya memiliki akses yang cukup luas di sepakbola Belanda. Sayang, karir sepak bolanya tidak berjalan baik karena pandemi Covid-19 melanda. Nah, di tengah masa karantina, Yussa pun mengisi waktu luang dengan mewawancarai pemain-pemain yang diketahui memiliki keturunan Indonesia.
Berawal dari iseng-iseng, ternyata banyak yang suka dengan konten tersebut. Hingga saat ini, Yussa jadi yang terdepan dalam mengabarkan pemain-pemain keturunan Indonesia. Beberapa pemain yang pernah ia wawancara antara lain Kevin Diks, Navarone Foor, Jay Idzes, Ethan Kohler, dan masih banyak lagi.
Hasani Abdulgani
Yang terakhir ada Hasani Abdulgani. Meski sudah tak berstatus sebagai Exco PSSI, banyak pemain naturalisasi di skuad Shin Tae-yong saat ini yang merupakan warisan dari kinerja Hasani. Dirinya jadi salah satu orang yang mengawali proyek naturalisasi Timnas Indonesia bersama Ketua Umum PSSI yang dulu, Iwan Bule.
Hasani Abdulgani bukanlah sosok baru dalam industri olahraga di Indonesia. Sebelumnya, Hasani pernah menjadi koresponden Tabloid Bola di Amerika Serikat. Setelah bertemu Erick Thohir pada tahun 2001, Hasani diajak pulang ke Indonesia untuk membangun sebuah perusahaan bernama Mahaka yang bergerak di bidang media massa, olahraga, musik, dan film.
Sejak saat itu, dia menjabat sebagai Presiden dan CEO Mahaka Sports & Entertainment, mulai 2002 hingga 2019. Baru pada tahun 2020 dirinya menjabat sebagai Exco PSSI. Semasa jabatanya, Hasani Abdulgani bertanggung jawab untuk mencari pemain keturunan Indonesia di luar negeri. Jordi Amat dan Sandy Walsh adalah hasilnya.
MENGAPA HARUS SIARAN LANGSUNG SEPAK BOLA DI JALALIVE?
Jala Live menyajikan siaran langsung sepak bola dan bola basket dari seluruh dunia selama 24 jam.
Selamat datang di Jalalive, kami menyediakan siaran langsung dengan kualitas grafis apik, lancar jaya tanpa gangguan! kami terus meningkatkan layanan untuk anda, selamat menonton!
Tanpa login kamu bisa langsung mengakses dan menonton siaran langsung yang ada, tetapi jika kamu ingin interaksi dengan host Jala Live wajib membuat akun dan itu juga sangat mudah, setelah mempunyai akun kamu bisa melakukan intertaksi langsung dengan host yang ada.
JalaLive Berkomunikasilah dengan host cantik, analisis pertandingan terbaru bersama host handal! Pengguna ponsel dapat meraih kupon hadiah spesial.