liga persahabatan Inggris Going Home, Spanyol Jadi Tim Tersukses dalam Sejarah Eropa

Sepertinya Inggris tak belajar dari kesalahan di Euro edisi sebelumnya. Setelah kalah 2-1 dari Spanyol di final Euro 2024, Inggris menelan kegagalan di final untuk kedua kalinya secara beruntun. Seusai laga, para penonton pun disajikan dua emosi yang berbeda.

Kedua tim memang sama-sama menangis, tapi tangisan pemain Spanyol memiliki arti yang berbeda. Tangisan mereka adalah tangisan kebahagiaan. Perayaan yang tak terlalu berlebihan, mengingat gelar ini membuat Spanyol jadi tim nasional terbaik dalam sejarah Eropa. Mengapa demikian? Berikut adalah pembahasannya. 

Daftar Isi

ToggleBagaimana Spanyol Menaklukan InggrisKembali Juara Euro setelah 12 TahunAwal Titik BalikDe La FuenteMematahkan Kutukan
Bagaimana Spanyol Menaklukan Inggris

Bermain di Stadion Olimpiade Berlin, Spanyol berhasil menjuarai Euro 2024 usai mengalahkan Inggris dengan skor 2-1. Meski sama-sama berstatus belum terkalahkan hingga laga final, Spanyol terlihat lebih siap dari Inggris. Itu terbukti dari dua kali 45 menit di lapangan. La Roja benar-benar menguasai pertandingan.

Spanyol unggul dalam segalanya di laga ini. Menurut Fotmob, melalui umpan-umpan pendek, Spanyol menguasai pertandingan dengan mencatatkan 65% penguasaan bola. Penguasaan bola Spanyol bertujuan menghukum lawan lebih cepat. Transisi kilat jadi senjata yang menyulitkan skuad asuhan Gareth Southgate.

Total, Spanyol melepaskan 16 tembakan dan enam diantaranya menyasar gawang Jordan Pickford. Sementara Inggris hanya melepaskan sembilan tembakan. Bisa dibayangkan bagaimana sibuknya Pickford menghadapi serangan yang berdatangan. Pertahanan Inggris yang tak solid berhasil dimanfaatkan dengan baik oleh Spanyol. 

Kembali Juara Euro setelah 12 Tahun

Kemenangan atas Inggris membuat Spanyol kembali ke jalur yang benar. Ini jadi gelar Euro pertama mereka setelah 12 tahun lamanya. Seperti yang kita tahu, La Roja terakhir kali menjuarai kompetisi empat tahunan ini pada tahun 2012. Di edisi tersebut, Spanyol berhasil mengalahkan Italia untuk menjadi juara back to back karena di edisi 2008, mereka juga menjuarai Euro.

Nah, dengan bertambahnya jumlah gelar Euro di kabinet trofi, Timnas Spanyol secara sah menjadi Raja Eropa sejati karena sudah mengoleksi empat gelar Euro. Itu jadi yang terbanyak. Sebelumnya, Spanyol berada di urutan yang sama dengan Jerman sebagai pemilik tiga gelar Euro.

Penantian publik Spanyol akhirnya terbayar. Karena selepas menjuarai Euro 2012, sepakbola Spanyol sempat berada di situasi sulit. Kualitas dari generasi emas Spanyol menurun seiring pensiunnya beberapa pemain penting seperti Iker Casillas, Xabi Alonso, hingga Xavi Hernández. La Roja bahkan gagal total di Piala Dunia 2014. Mereka tak sanggup untuk meloloskan diri dari babak penyisihan grup.

Selain itu, taktik yang monoton kabarnya jadi salah satu faktor. Tiki-taka memang efektif. Tapi, suatu yang berulang-ulang pada akhirnya akan terbaca. Jumlah sampel pertandingan pun semakin banyak. Sehingga memudahkan tim-tim lawan untuk menciptakan penawar dari pola permainan Spanyol.

Awal Titik Balik

Setelah bongkar pasang skuad dan gonta-ganti pelatih, Spanyol akhirnya kembali waras pada tahun 2022. Tepatnya pasca Piala Dunia 2022. Saat itu, federasi sepakbola Spanyol menggantikan Luis Enrique dengan Luis yang lain, yakni Luis De La Fuente.

Tapi keraguan publik Spanyol menghajar muka De La Fuente. Dirinya bahkan sempat dicemooh oleh rakyat Spanyol sebagai “Luis de la Who?” ketika ditunjuk ke tim senior Matador 18 bulan lalu. Apakah dia orangnya yang sanggup mengakhiri paceklik trofi selama satu dekade?

Mengingat pengalaman sang pelatih cuma di kelompok umur. De La Fuente hanya pernah menjadi pelatih sementara di skuad senior tim nasional Spanyol yang berlaga di Olimpiade tahun 2021. Di situ, Spanyol asuhan Luis De La Fuente gagal juara setelah takluk 2-1 atas Brazil di partai final.

Meski diremehkan, perlahan namun pasti setidaknya kerangka tim mulai terbentuk di bawah asuhan De La Fuente. Titik balik Spanyol yang kembali ke jalur juara sudah terlihat sejak keikutsertaan di UEFA Nations League. Spanyol sukses meraih juara UEFA Nations League musim 2022/23 setelah mengalahkan Kroasia di final.

Dalam partai final yang digelar di Stadion Feyenoord, Rotterdam, laga harus ditentukan lewat adu penalti setelah kedua tim bermain dengan skor kacamata hingga babak ekstra time 2×15 menit berakhir. Tendangan penalti Dani Carvajal menjadi penentu kemenangan La Furia Roja dengan skor 5-4. Tendangan ke tengahnya sukses mengelabui Dominik Livakovic yang sempat bersinar di Piala Dunia 2022. 

Seusai pertandingan, De la Fuente memuji permainan anak asuhnya. Ia juga menegaskan bahwa pencapaian di UEFA Nations League hanyalah awal dari rezimnya. Trofi tersebut menjadi yang pertama bagi Timnas Spanyol sejak mereka memenangkan piala Eropa tahun 2012. 

De La Fuente

Lalu, di tahun 2024 De La Fuente kembali menghadirkan trofi Euro bagi Spanyol. Ini jadi kali pertama sebuah tim nasional meraih gelar Nations League dan Euro secara beruntun. Prestasi ini sekaligus menjawab segala keraguan yang mengiringi kiprah Luis De La Fuente di Euro 2024. Karena pada akhirnya ia berhasil bawa Spanyol buka puasa gelar. 

Ngomong-ngomong soal meraih trofi, pelatih berusia 63 tahun itu ternyata memang punya riwayat bagus ketika memimpin tim nasional Spanyol di kompetisi pendek, terutama Euro. Karena Luis De La Fuente tercatat pernah tiga kali menjuarai kompetisi tersebut bersama La Roja. Nggak salah denger nih? Tiga kali tuh kapan aja?

Semua berawal pada tahun 2013 saat dirinya ditunjuk untuk menangani Timnas Spanyol U-19. Hanya butuh dua tahun untuk mendulang prestasi di kelompok umur. Kala itu, De La Fuente memilih sendiri pemainnya. Karena dia berusaha meninggalkan Tiki Taka dan menanamkan ide permainannya sendiri.

Pada tahun 2015, sang pelatih membentuk tim yang berisikan Unai Simon, Rodri, Marco Asensio, Dani Ceballos, Mikel Moreno dan Borja Mayoral. Dengan skuad tersebut, Timnas Spanyol U-19 menjuarai Euro U-19 usai mengalahkan Rusia U-19 di final. Kesuksesan itu juga yang membawa De La Fuente melatih Timnas Spanyol U-21 pada tahun 2018.

Baru setahun, De La Fuente langsung dihadapkan dengan target tinggi. Yaitu menjuarai Euro U-21 tahun 2019. Tantangan pun diterima oleh pelatih botak itu. De La Fuente menepati janji dengan mengantarkan Timnas Spanyol menjuarai Euro U-21 setelah mengalahkan tim-tim besar lainnya seperti Timnas Jerman, Prancis, hingga Belgia. 

Menariknya, materi pemain yang dibawa De La Fuente kurang lebih sama dengan tim yang menjuarai Euro U-19 empat tahun sebelumnya. Jadi, bisa dibilang mantan pelatih Athletic Bilbao itu meraih trofi Euro di tiga level timnas yang berbeda dengan pemain yang sama. Karena skuad Spanyol yang menjuarai Euro 2024 juga berisi pemain-pemain yang sudah dilatihnya sejak 2015.

Mematahkan Kutukan

Selain prestasi dan pembuktian De la Fuente, ada fakta menarik yang terjadi usai Spanyol menjuarai Euro 2024. Seperti yang sudah pernah dibahas oleh Starting Eleven, final kali ini adalah pertemuan dua tim dengan kutukannya masing-masing. Jika Inggris membawa kutukan Harry Kane, maka La Roja membawa kutukan Jerman.

Sebagai informasi saja, yang dimaksud dengan kutukan Jerman adalah tim yang mengalahkan Jerman di pertandingan Euro tidak pernah menjuarai kompetisi tersebut. Nah, kutukan itu sudah mulai sejak tahun 2000. Korban pertamanya adalah Inggris dan Portugal. Sementara yang dimaksud dengan kutukan Harry Kane beda lagi. 

Tim yang dibela Kane belum pernah juara. Dari Tottenham hingga Bayern Munchen, semuanya selalu gagal meraih trofi. Nah, di Euro kali ini tim yang dibela Kane adalah Timnas Inggris. Dan ternyata, kutukan Harry Kane lebih kuat ketimbang kutukan Jerman. Karena Spanyol yang mengalahkan Jerman di babak perempat final Euro 2024 keluar sebagai kampiun.

MENGAPA HARUS SIARAN LANGSUNG SEPAK BOLA DI JALALIVE?

Jala Live menyajikan siaran langsung sepak bola dan bola basket dari seluruh dunia selama 24 jam.

Selamat datang di Jalalive, kami menyediakan siaran langsung dengan kualitas grafis apik, lancar jaya tanpa gangguan! kami terus meningkatkan layanan untuk anda, selamat menonton!

Tanpa login kamu bisa langsung mengakses dan menonton siaran langsung yang ada, tetapi jika kamu ingin interaksi dengan host Jala Live wajib membuat akun dan itu juga sangat mudah, setelah mempunyai akun kamu bisa melakukan intertaksi langsung dengan host yang ada.

JalaLive Berkomunikasilah dengan host cantik, analisis pertandingan terbaru bersama host handal! Pengguna ponsel dapat meraih kupon hadiah spesial.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • jalalive
  • okestream
  • jalalive com
  • jalalive 2
  • score808
  • yalla shoot
  • rbtv77
  • bolasiar